Bangkalan (ANTARA
News) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan
kurikulum 2013 sangat diminati para pengelola pendidikan.
"Buktinya ada beberapa sekolah di Indonesia yang bersedia membiayai
sendiri untuk penerapan kurikulum baru ini, dan mereka hanya meminta
pendampingan dan panduan kepada Kemendikbud," kata Mohammad Nuh di
Bangkalan, Minggu.
Ia menjelaskan, jumlah lembaga pendidikan di Indonesia yang
ditunjuk Kemendikbud menerapkan kurikulum baru pada tahun pelajaran
2013-2014 ini sebanyak 6.500 lembaga pendidikan mulai dari tingkat SD
hingga SMA.
Akan tetapi, jumlah lembaga pendidikan yang sebenarnya menerapkan
kurikulum itu, justru jauh lebih banyak dari yang ditetapkan Kemendikbud
itu.
"Karena pada praktiknya, kurikulum baru yang kita terapkan ini
memang lebih menarik dibanding kurikulum yang lama. Pada kurikulum baru
ini berbasis karakter, bukan kompetensi," kata Mohammad Nur.
Para kurikulum pendidikan sebelumnya, siswa bersifat pasif dan guru paling aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar.
Namun, pada kurikulum yang baru itu, anak didik yang justru dituntut lebih aktif.
Misalnya,
setiap anak diminta untuk berdiri di depan teman-teman untuk saling
berkenalan, sementara guru lebih menempatkan diri sebagai pengarah dan
pembimbing kegiatan siswa.
Karena tekanannya pada upaya pembentukan karakter, maka sistem
penyajian mata peajaran pada kurikulum baru tersebut secara
terintegratif, sehingga semua jenis pelajaran diintegrasikas dengan
nilai-nilai moral agama. Oleh karena itu, jam pelajaran agama pada
kurikulum baru tersebut juga ditambah.
Sumber: www.antaranews.com
Tidak ada komentar :
Posting Komentar